Sesekali Kita perlu untuk melakukan renungan dalam hidup ini. Dalam renungan ini coba berupaya untuk melihat apa yang telah Alloh karuniakan pada hidup Kita selama ini. Pastinya Kita akan merasakan betapa tidak sedikit karunia yang telah Kita dapatkan. Baik karunia berupa rezeki, jodoh, kesehatan, kemudahan atau lainnya.
Dalam merenung Kita pasti dapat menemukan kesadaran diri yang kemudian mengantarkan pada penemuan banyak karunia yang telah Alloh berikan untuk Kita. Sebagai contoh Alloh telah memberikan nikmat rezeki dalam bentuk kesehatan sehingga Kita bisa menggerakkan tubuh untuk beraktivitas sampai bisa mendapatkan penghasilan berupa rezeki.
Nah bila Kita telah menyadari begitu banyak rezeki yang telah diberikan oleh Alloh dengan jalan bekerja maupun berusaha sekuat pikiran dan tenaga, Kita diwajibkan oleh Alloh untuk terus bersyukur. Seberapapun rezeki yang Kita terima dengan jalan lain, sudah selayaknya Kita syukuri. Dengan bersyukur Alloh berjanji akan menambah rezeki yang diberikan kepada Kita.
Mari Kita ingat kembali firman Alloh dalam Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 berikut ini;
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi jika kamu ingkar, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Dalam Tafsir Al Misbah, Quraish Shihab menjelaskan bahwa makna syukur ialah “menampakan” dan ini berlawanan dengan kata kufur yang berarti “menutupi”. Jadi, syukur adalah menampakan nikmat dengan menggunakan sebaik-baiknya dan sesuai dengan kehendak pemberi. Lebih lanjut Quraish Shihab memaparkan, munculnya sikap kufur seperti rasa tidak puas hanya akan menyisakan perasaan tersiksa bagi dirinya sendiri. Sikap ini adalah hal yang sia-sia karena tidak menikmati kebesaran dan kekayaan yang dilimpahkan Alloh.
Dalam kehidupan sehari-hari, juga dapat Kita lihat bahwa orang-orang yang dermawan dan suka menginfakkan hartanya untuk kepentingan umum dan menolong orang, pada umumnya tidak pernah jatuh miskin ataupun sengsara. Bahkan, rezekinya senantiasa bertambah, kekayaannya makin meningkat, dan hidupnya semakin bahagia, dicintai serta dihormati dalam pergaulan. Sebaliknya, orang-orang kaya yang kikir, atau suka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang tidak diridai Alloh, seperti judi dan hal negative lainnya, maka kekayaannya tidak bertambah, bahkan lekas menyusut. Di samping itu, ia senantiasa dibenci dan dikutuk banyak orang dan di akhirat memperoleh hukuman yang berat.
Sedangkan cara yang bisa dilakukan untuk mensyukuri nikmat yang sudah Alloh berikan untuk Kita sangat banyak. Di antaranya bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;
- Bersyukur dengan menggunakan hati
- Bersyukur dengan lisan
- Mensyukuri dengan anggota tubuh
- Bersyukur dengan lidah
- Bersyukur melalui amal perbuatan
- Bersyukur dengan memuji Alloh
- Bersyukur dengan menjaga kesehatan
- Bersyukur dengan pola hidup sehat
- Bersyukur dengan menjaga kebersihan
- Bersyukur dengan hal-hal positif lainnya
Untuk penjelasan masing-masing dari beberapa cara mengungkapkan rasa syukur di atas, insya Alloh akan Kita kupas pada kajian berikutnya dengan pokok tema khusus dalam cara-cara bersyukur. Semoga Alloh menjadikan Kita semua sebagai hamba-hambanya yang selalu bersyukur…. Amin ya robbal alamain….